Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Varian Baru Virus Corona Covid-19 yang Bikin Pusing Ilmuwan Dunia

Reporter

image-gnews
Sejumlah pengunjung berfoto bersama di Tugu Virus Corona di Asia Farm, Kota Pekanbaru. (ANTARA/FB Anggoro)
Sejumlah pengunjung berfoto bersama di Tugu Virus Corona di Asia Farm, Kota Pekanbaru. (ANTARA/FB Anggoro)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika jumlah kasus Covid-19 mulai melonjak lagi di Manaus, ibukota negara bagian Amazonas, Brasil , pada akhir Desember 2020, kening Nuno Faria berkernyit. Ahli virologi di Imperial College London dan associate professor di University of Oxford itu baru saja menulis laporan yang memperkirakan dua per tiga penduduk kota di Brasil sebelah utara itu telah terinfeksi SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19.

Jumlah itu diperkirakannya lebih dari cukup untuk menciptakan kekebalan komunitas atau herd immunity. Selesai sudah urusan Covid-19 di Manaus, begitu perkiraan Faria dkk. Tapi, yang terjadi adalah rumah sakit-rumah sakit di sana kembali membeludak dengan pasien penyakit infeksi yang sama. "Sulit memahaminya," kata Faria.

Dia lalu memulai kembali pengumpulan sampel dari para pasien terbaru. Dia melakukan sekuensing untuk mencari tahu apakah perubahan pada virus di balik merebaknya kembali Covid-19 di Manaus.

Tepat seminggu lalu, pada 12 Januari 2021, Faria dan koleganya mengunggah kesimpulan awal dari studi terbarunya itu di website virological.org. Mereka menemukan 13 dari 31 sampel yang dikumpulkan dari Manaus pada pertengahan Desember lalu adalah bagian dari turunan mutasi baru yang disebut P.1. Diduga, varian baru virus corona itu mampu memperdaya respons imun tubuh pada beberapa orang yang sudah terbangun pasca gelombang wabah sebelumnya.

Varian baru virus corona telah menghiasi banyak pemberitaan sejak para ilmuwan memperingatkan tentang keberadaan B.1.1.7, jenis SARS-CoV-2 yang lebih menular di Inggris pada Desember lalu. Kini, fokus ditambahkan kepada potensi ancaman baru: varian yang bisa mengelak dari respons imun tubuh.

Dalam pertemuan di Badan Kesehatan Dunia (WHO) 12 Januari, ratusan peneliti mendiskusikan pertanyaan ilmiah paling penting yang dibawa oleh gelombang mutasi baru SARS-CoV-2 tersebut. WHO juga mengumpulkan Komite Kedaruratan Covid-19 dua hari kemudian untuk membahas dampak dari varian-varian baru virus corona itu dan pembatasan penerbangan atau perjalanan yang telah dibuat banyak negara untuk mencegah penyebarannya.

Pekerja penggelai kubur, bersiap menguburkan jenazah korban virus corona di pemakaman massal di Parque Taruma, di Manaus, Brasil, 26 Mei 2020. Hingga kini, kasus meninggal akibat virus corona di Brasil telah mencapai angka 24.549. REUTERS/Bruno Kelly

Komite itu menyerukan upaya global untuk sekuensing dan berbagi lebih banyak genom SARS-CoV-2 untuk bahu membahu melacak mutasi-mutasi yang ada. Mereka juga meminta negara-negara mendukung apa yang mereka sebut, "Riset global untuk memahami lebih baik informasi kritikal yang belum diketahui dari varian dan mutasi spesifik SARS-CoV-2."

Baca juga:
Varian Baru Covid-19 di Inggris dan Afsel Ditemukan di Finlandia

Varian yang lebih menular, B.1.1.7, diketahui telah menyebar cepat di Inggris, Irlandia, dan Denmark dan kemungkinan banyak negara lainnya. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) telah merilis studi pemodelan pada Jumat lalu yang menunjukkan B.1.1.7 bisa saja menjadi varian dominan virus corona Covid-19 di negara itu per Maret nanti.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

11 jam lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.


Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

16 jam lalu

Ilustrasi perkosaan. tehelka.com
Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja


11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

1 hari lalu

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda. Foto: Canva
11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.


Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

1 hari lalu

Dua ekor unta baktria menghampiri seorang petugas yang melakukan sensus di Kebun Binatang ZSL London, Inggris, 4 Januari 2021. Setiap tahun, para petugas rutin menggelar sensus satwa kebun binatang ini. REUTERS/John Sibley
Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

Kemenkes mengimbau seluruh jemaah haji mewaspadai MERS-CoV. Kenali asal usul dan gejalanya.


Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

1 hari lalu

Wakil Perdana Menteri Singapura dan Menteri Keuangan Lawrence Wong. REUTERS/Isabel Kua
Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.


7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

1 hari lalu

Sejumlah  calon haji berjalan menuju ke gedung Mina di asrama haji embarkasi Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 11 Mei 2024. Sebanyak 1.855  calon haji serta petugas kloter secara bertahap berdatangan di asrama haji embarkasi Surabaya  pada hari  Sabtu (11/5). ANTARA FOTO/Didik Suhartono
7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

Pemerintah meminta seluruh jamaah haji Indonesia mewaspadai MERS-CoV yang ditemukan di Arab Saudi.


AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

1 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.


Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

1 hari lalu

 AMR24 diboyong Aston Martin Aramco F1 Team ke sirkuit Silverstone, 12 Februari 2024. (Foto: Aston Martin)
Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

Silverstone adalah salah satu sirkuit paling ikonik di dunia balap Formula 1.


PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

2 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.


PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

2 hari lalu

Sejumlah warga melakukan salat jenazah pada warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.